Rabu, 06 November 2013

PELATIHAN FUMIGASI DAN CONTAINER

     


Dalam rangka peningkatan mutu tembakau Pada  tanggal 18-19 Oktober UPT PSMB-LT melakukan pelatihan fumigasi dan container kepada ekspotir  bagian petugas gudang di daerah Kabupaten jember. Pelatihan tersebut diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari personil UPT PSMB-LT Jember dan petugas gudang eksportir di Jember. Dalam pelatihan peserta mendapatkan beberapa materi dari narasumber yaitu pemeriksaan container yang disampaikan  Ir Dewan Hertanto dan pengendalian hama tembakau pasca panen,  Standard Operational Procedure (Sop) Container Fumigation, Phosphine Resistance Resisten Fosfin yang disampaikan Ir Mahmudi  PT TANTULAR.


Acara ini dibuka oleh M.Soefijandi, SE, MM selaku kepala Kasub Tata Usaha, mewakili  kepala UPT PSMB-LT Jember Ir. Desak Nyoman Siksiawati, MMA. Dalam sambutanya beliau mengatakan tujuan dari pelatihan ini  untuk mengendalian Hama Terpadu untuk Tembakau Paska Panen (gudang penyimpanan)  terutama penangan hama Lasioderma Serricorne (tobacco beetle ) melalui Fumigasi yang baik dan benar kepada petugas gudang dan personil inspector maupun fumigator  sehingga kualitas dan mutu tembakau tetap terjaga. Fumigasi merupakan syarat diterimanya barang import pada negara barat, terutama Australia.  Tidak jarang barang yang terkontaminasi harus terkena claim/ditolak di negara tujuan, bahkan  beberapa perusahaan fumigator/pelaksana fumigasinya terkena black list di negara tersebut.  Faktor utama kegagalannya dalah profesionalisme aplikator, serta kecurangan dalam aplikasi gas di bawah standar.
 

Menurut Ir Mahmudi Fumigasi merupakan teknik pembasmian hama secara total,tanpa merusak komoditi, tanpa resiko  pencemaran residu, dengan sistem kerja yang cepat dan murah yakni dengan aplikasi gas toksik  seperti gas phosphine.

 “Hama pada gudang pasca panen ditimbulkan  10% dari produksi dunia dan 30 sampai 40% di beberapa negara tropis & sub tropis akibatnya kerugian sector tembakau mencapai ± 1% atau $ 400.000.000.” ungkap Bapak Ir mahmudi.

Dalam penjelasan materinya Ir Mahmudi  mengatakan Kontribusi 1 btg rokok - Lasioderma Serricorne 1 (satu) batang rokok berkontribusi terhadap berkembang biaknya beetle - 40ekor jika ½ populasi = betina maka akan bertelur sampai 150beetle = 10.000 dalam tiga bulan.

Menurut Ir Dewan Hertanto pemeriksaan terhadap keadaan container yang meliputi: kebocoran, status fumigasi, bau, bebas hama, bebas sisa muatan & kotoran lain yang dapat mempengaruhi mutu dan aroma barang/ tembakau.

Ir mahmudi juga siap melakukan pelatihan kepada petugas gudang perusahaan tembakau jika mereka meminta untuk mengajari teknik cara fumigasi yang baik terutama penangan dalm gudang maupun didalam container.

          Dengan adanya pelatihan ini  Ir dewan hertanto selaku ketua panitia mengharapakan petugas gudang  lebih menjaga kulitas tembakau terutama penanganaan dalam gudang dan proses pengiriman dicontainer pada saat tembakau diekspor………………….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar