Minggu, 20 Oktober 2013
Kamis, 17 Oktober 2013
Kamis, 10 Oktober 2013
PEDOMAN PROSES DAN MESIN/PERALATAN PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN
Pada dasarnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) diproses melalui 3 tahap yaitu: penyaringan, desinfeksi, dan pengisian. Penyaringan dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran dan bau yang terkandung dalam air. Desinfeksi bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar mikroba dan membunuh bakteri patogen dalam air. Pengisian merupakan tahap akhir berupa pengemasan air yang telah diproses :
1.BAHAN BAKU
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjamin mutu air baku meliputi:
a. Pemeriksaan organoleptik meliputi pemeriksaan bau, rasa, warna dan
penampakan .
b. Sumber air baku harus terlindung dari cemaran E. Coli.
2.MESIN/PERALATAN
Dari aspek mesin/peralatan yang digunakan untuk memproduksi AMDK,terdapat 2
(dua) hal yang harus diperhatikan yaitu:
2.1. Bahan mesin/peralatan
Seluruh mesin/peralatan yang kontak langsung dengan air baku harus dibuat dari
bahan yang foodgrade.
2.2. Jenis mesin/peralatan
Mesin/peralatan minimal yang harus ada dalam proses produksi AMDK:
2.2.1 Bak atau tangki penampung air baku
2.2.2 Mesin/peralatan pada unit pengolahan air terdiri dari :
a.Saringan dari pasir (sand filter )
b.Saringan dan carbón aktif (carbon filter )
c.Alat pembuat ozon (ozon generator )
d.Tangki pencampuran ozon (ozon mixing tank)
2.2.3 Alat pencuci kemasan (bottle washer)
2.2.4 Mesin pengisi kemasan
2.2.5 Mesin penutup kemasan (capping machine)
3.FASILITAS LABORATORIUM
Untuk menguji AMDK perusahaan harus memiliki laboratorium pengawasan mutu.
Peralatan laboratorium harus mampu menganalisa parameter uji mikrobiologi dan
uji
fisiko-kimia yang minimal diperlukan. peralatan yang harus dimiliki
laboratorium
AMDK antara lain adalah:
-Autoklaf
-Oven
-Inkubator
-Pld meter
-Konduktivitimeter
-Turbidimeter
-Peralatan pengujian mikrobiologi
-Peralatan gelas antara lain
4. PROSES PRODUKSI
Urutan proses produksi AMDK adalah sebagai berikut:
4.1 Penampungan air baku dan syarat bak penampung .
Air baku ditampung dalam bak atau tangki penampung (reservoir). Bak tersebut
harus dibuat dari bahan yang food grade,harus bebas dari bahan-bahan yang dapat
mencemari air.Bila sumber air letaknya jauh dari pabrik,maka air tersebut dapat
dialir melalui pipa yang food grade atau diangkut menggunakan tangki. tangki
tersebut harus dibuat dari bahan yang food grade dan mudah dibersihkan serta
didesinfeksi.
4.2 Penyaringan bertahap terdiri dari :
4.S2.1 Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan
fungsi yang
sama.Fungsi saringan pasir adalah menyaring partikel-partikel yang kasar.
Bahan yang dipakai adalah butir-butir Silica (SiO2) minimal 95%.Ukuran
butir-butir yang dipakai tergantung dari mutu kejernihan air yang dinyatakan
dalam NTU.
4.2.2 Saringan karbon aktif.
Fungsi saringan karbon aktif adalah sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa
khlor dan bahan organic.
Bahan karbon aktif bisa berasal dari batu bara atau batok kelapa.
Daya serap terhadap I2 minimal 75% (SII-0258-88).
4.2.3 Mikro filter.
Fungsi mikro filter adalah sebagai saringan halus berukuran maksimal 10
(sepuluh) mikon.
4.3 Desinfeksi.
Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen.proses desinfeksi ini
berlangsung dalam tangki pencampur ozon dan selama ozon masih ada dalam ke
masan.Kadar ozon pada tangki pencampur minimal 2 ppm dan residu ozon sesaat
setelah pengisian berkisar antara 0,0-0,4 ppm.
Pemeriksaan kadar ozon dilakukan secara periodik dan didokumentasikan dalam
administrasi perusahaan. Tindakan desinfeksi selain menggunakan ozon,dapat
ditambahkan cara lain yang efektif seperti penyinaran Ultra Violet (UV).
4.4 Pencucian kemasan .
4.4.1 Kemasan ulang pakai.
Botol kaca dan botol yang terbuat dari Pc ( Poli Karbonat ) yang dapat dipakai
ulang harus dicuci dan di sanitasi dalam mesin pencuci botol untuk. Untuk
mermbersikan batol dapat digunakan berbagai dertegent yang foog grade dengan
suhu 60-85 derajat Celsius. sedekangkan untuk sanitasi botol dapat digunakan
air ozon atau desinfectan lain yang food grade.
4.5 Pengisian,penutupan dan pengepakan .
4.5.1 Pengisian dan penutupan botol atau gelas .
Pengisian dan penutupan botol atau gelas dilakukan dengan mesin pegisian dan
penutup botol atau gelas dalam ruang pengisian yang bersih dan saniter. Suhu
dalam ruang pengisian masimal 25 C.
4.6 Bahan Kemasan dan Persyaratannya
4.6.1 Bahan.
Kemasan AMDK dapat dibuat dari poli Etilen (PE),Poli propilen (PP),Poli Etilen
tereflatat (PET),Poli Vinil Khlorida (PVC), Poli Karbonat (PC),atau kaca,yang
memenuhi SNI 12-0037-1987.
4.6.2 Persyaratan .
Dilarang menggunakan kemasan bekas dengan bahan baku PE,PP,PET atau
PVC,sedangkan kemasan dengan bahan baku PC atau kaca harus mempunyai desain
yang mudah dicuci dan dapat dipakai ulang sepanjang masih layak digunakan.
4.7 Pengendalian dan Pengujian Mutu.
Pengendalian dan pengujian mutu untuk menjamin tercapainya mutu sesuai SIN AMDK
yang berlaku dilakukan dengan cara mengambil 2(dua) sampel pada saat pembotolan
dimana 1(satu) sampel diuji pada saat itu dan 1(satu) sampel lainnya diuji pada
hari keenam. Adapun parameter yang harus diuji adalah :
-Keadaan air:bau,rasa,warna
-PH
-Kekeruhan
-Cemaran mikroba : angka lempeng total,bakteri bentuk coli C
perfringens,salmonella.
Rabu, 09 Oktober 2013
NTRM (Non Tobacco Related Material)
NTRM (Non Tobacco Related Material) atau bahan
asing (foreign matter) adalah semua bahan bukan tembakau yang terbawa
atau tercampur pada tembakau hasil panen
Percampuran dapat
terjadi secara tidak sengaja, karena sistem pengolahan daun tembakau
yang dilakukan secara terbuka atau ada kesengajaan untuk menambah berat
tembakau yang dijual
WHO (World Health Organization) menetapkan FCTC
(Framework Convention on Tobacco Control)
yang bertujuan melindungi generasi saat ini dan generasi mendatang dari
kehancuran kesehatan, lingkungan, sosial dan ekonomi akibat tembakau dan
terbukanya (exposure) asap tembakau (WHO, 2004).
Coresta (Co-operation
Centre for Scientific Research Relative to Tobacco) sebuah organisasi
penelitian masyarakat pertembakauan internasional, menjawab dengan GAP (Good
Agricultural Practices) yaitu
usaha menghasilkan produk tembakau bermutu dengan memperhatikan faktor
kesinambungan usaha dan meningkatkan kondisi lingkungan terutama tanah, air, kehidupan binatang dan tanaman
(Coresta, 2005).
Klasifikasi NTRM : organik, sintetik,
non organik
Secara umum NTRM yang terdapat di dalam tembakau
dapat digolongkan kedalam 3 (tiga) tipe, yaitu Sintetik, Non Sintetik, dan
Organik. NTRM yang paling berbahaya pada tembakau adalah NTRM dari golongan
Sintetik terutama Plastik. Adapun beberapa contoh dari NTRM adalah sebagai
berikut:
Sintetik : Plastik, senar, puntung rokok, gabus,
karet.
Non Sintetik : Batu, besi, kaca, asbes, kain,
kapas.
Organik: tanaman,rumput,jerami, daun, buah, dan
sebagainya
Alasan Kesehatan (terutama
bahan-bahan dari Sintetik) Plastik , bahan dasarnya polyetilen, polypropilen,
polyvinylchlorida -> jika dibakar menimbulkan Dioksin -> Kanker & mengurangi kekebalan tubuh
. Styrofoam -> styrin (zat racun)
Latar belakang pelarangan NTRM, Alasan
Sanitasi.
Pencegahan NTRM dilakukan di area
gudang diusahakan lingkungan kerja yang bersih.
Pemisahan NTRM dengan velcro / perekat
ntrm, magnet / perekat NTRM.
Pencegahan NTRM dilakukan dengan sarana
& aturan bagi pekerja , komunikasi dengan petani, pedagang, suplier .
Sanksi jika terdapat NTRM, klaim,
produk di tolak, kehilangan kepercayaan dari customer.
Langganan:
Postingan (Atom)